Dayah Ruhul Qur’ani mengadakan kegiatan temu ramah dengan calon mahasiswa baru asal Pantai Barat Aceh pada hari Selasa, 07 Februari 2023. Dihadiri langsung oleh Pembina Yayasan, Haji Tito serta perangkat Yayasan lainnya. Dalam kegiatan tersebut Haji Tito menyampaikan pentingnya prioritas pembangunan di bidang pendidikan. Beliau menceritakan bagaimana perjalanan pembangunan infrastruktur akan sangat lambat jika sumber daya manusia tidak dibangun terlebih dahulu. Sebagai prolog, Beliau menganalogikan ketertinggalan kawasan pantai Barat Aceh di bidang infrastruktur terutama jembatan. “Harus naiki belasan rakit, untuk bisa sampai ke Kuta Raja”, Pekiknya. Ketertinggalan ini yang membuatnya terdorong untuk memajukan Pantai Barat Aceh dengan strategi pembangunan pendidikan. Beliau berharap dapat menjadikan Pendidikan sebagai ujung tombak perubahan. Terutama pendidikan Islam.
Dayah Ruhul Qur’ani, adalah salah satu upaya menjawab keresahan masyarakat Pantai Barat Aceh terhadap ketertinggalan sumber daya manusia. Ustaz Kamil Syafruddin menambahkan bahwa dengan semakin banyak dibangun lembaga pendidikan berbasis pesantren seperti Dayah Ruhul Qur’ani, kita berharap akan dapat menjadi perhatian besar bagi sarjana dan calon sarjana Islam untuk bersedia kembali ke daerah. “Sebagai bentuk rasa syukur dan pengabdian kita bagi agama, nusa dan bangsa.” Dalam sambutannya, Kamil menekankan pada konsep kebaikan dan pengbadian yang terinspirasi dari Surat Sajadah ayat 17.
Kegiatan ini diadakan bertujuan untuk dapat membuka jalan dan mempererat silaturahmi bagi mahasiswa baru di Universitas-universitas Timur Tengah. Dihadiri oleh sejumlah mahasiswa baru yang berasal dari beberapa daerah seperti Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Nagan Raya dan Aceh Barat. “Adanya kegiatan ini berarti Dayah Ruhul Qur’ani mempertegas bahwa semua sarjana yang berasal dari daerah, harus berani mengabdikan dirinya di daerah asalnya terlebih dahulu”,Tegas Haji Tito. “Dan Dayah Ruhul Qur’ani sangat membuka diri untuk membangun kerja sama kolaboratif di bidang pendidikan, khususnya lembaga-lembaga di Pantai Barat Aceh” tambahnya.
