Sinergi dan Strategi: Bagaimana Berbenahnya Dunia Pendidikan Islam

Oleh: Fadhlur Rahman Armi, Lc., MA*

*Pemerhati Pendidikan Dayah di Aceh

Penguasa sebagai ujung tombak pergerakan roda pemerintahan sangat bertanggung jawab atas setiap gerak-gerik dan tingkah laku kebijakan yang dikeluarkan. Ada yang hanya memenuhi kepuasannya saja menduduki suatu jabatan dan kekuasaan. Ada juga yang mengambil kesempatan untuk memperkaya diri dan keluarganya. Begitu juga tidak sedikit yang bersedia mengorbankan jiwa dan raganya untuk kepedulian masyarakat luas. Tidak asing lagi, salah satu kaidah fikih tasharruf al-Imam ‘ala al-ra’iyah manuth bi al-mashlahah. Bahwa kebijakan penguasa harus berdasarkan maslahat yang tidak hanya menguntungkan segelintir pihak dan menzalimi pihak lainnya. Keumuman makna yang dimiliki dalam kaidah tersebut mengisyaratkan bahwa penguasa yang adil adalah mereka yang mampu berlaku adil. Baik adil tersebut bermakna sama rata ataupun seimbang,

Tidak sedikit eksistensi penguasa dalam sejarah Islam yang diwarnai kritikan dan masukan dari para cendikiawan dan ulama di masanya. Hal ini memperhatikan adanya tuntutan di dalam Islam agar berhati-hati saat memangku jabatan dan memegang kekuasan tertentu. Pada saat pemerintahan Nizham al-Mulk, misalnya. Perhatiannya sangat besar terhadap pengembangan pendidikan Islam. Kesadaran intelektual Nizham al-Mulk yang membangkitkan semangat pembaharuan di bidang pendidikan. Masjid tidak hanya dijadikan sebagai tempat beribadah saja, namun sebagai pusat pelaksanaan pendidikan, musyawarah, pengembangan kajian literatur Islam, rumah pengadilan, dan lainnya. Sama halnya dengan Nizham al-Mulk, Nuruddin al-Zanki sebagai penguasa Damaskus memberikan perhatian besar terhadap pengembangan bidang pendidikan. Kucuran dana terhadap pembangunan madrasah sangat mencolok. Tampak dari madrasah terbesar yang dibangunnya adalah madrasah al-Nuriyah al-Kubra.(Abdurrahmansyah, 5-6: 2005)

Eratnya hubungan antara ulama dan penguasa tampak dari implikasi kebijakan yang dihasilkan selama berkuasa. Bisikan-bisikan cendekia dalam sejarah Islam, sedikit banyaknya telah menjerumuskan penguasa di masanya ke alur dan jalan yang beragam. Maka tidak heran penguasa yang diapit oleh ulama malah justru menggiringnya ke dalam keadaan yang chaositic dan tidak menentu.

Kerusakan rakyat disebabkan oleh kerusakan penguasanya, dan kerusakan penguasa disebabkan oleh kerusakan ulama. Dan kerusakan ulama disebabkan oleh cinta harta dan kedudukan, dan barang siapa dikuasi oleh ambisi duniawi, tidak akan mampu mengurus rakyat kecil, apalagi penguasanya. Allah tempat meminta segala hal. Rangkaian sebab akibat tersebut disampaikan oleh Al Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin-nya sebagai refleksi dirinya terhadap fakta sosial politik yang terjadi di masanya.

Di Aceh, misalnya tertulis dengan tinta-tinta emas sejarah tentang kenangan perjuangan dan andil para cerdik cendekiawan. Seperti Hamzah Fansuri, Syamasuddin Sumatrani, Nuruddin Ar-Raniry, Abdurrauf Al-Singkili dan lainnya. Kegelimangan Aceh tidak pada bagaimana bangunan fisik dan kemegahannya yang berdiri tegak, namun bagaimana ilmu pengetahuan dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Terlepas dari adanya pro kontra terkait paham dan aliran yang diyakini kebenarannya, Aceh diakui sebagai pusat peradaban ilmu pengetahuan di kawasan Melayu.

Tidak mau ketinggalan, Aceh Barat ikut berperan menghadapi era kegemilangan pendidikan Islam dan upaya modernisasinya. Memajukan pendidikan dengan cara menghilangkan stigma negatif tentang pendidikan Islam. Stigma yang diwariskan oleh kolonial yang dahulu dijadikan sebagai senjata melawan kaum ulama, kiayi dan santrinya. Pendidikan Islam dilabelkan sebagai pendidikan yang terbelakang dan merupakan penghambat kemajuan. Klaim lainnya yang muncul adalah bahwa Islam sebagai tatanan nilai yang tidak dapat hidup harmonis dan berdampingan dengan sains modern. Islam pada hakikatnya sudah terpinggirkan dalam bangunan sistem pendidikan.

Aceh dan Pembenahan Strategi Pendidikan

Peningkatan mutu sumber daya manusia, diantara tuntutan internal dan tantangan eksternal global, maka keunggulan-keunggulan yang mutlak dimiliki oleh peserta didik adalah penguasaan atas sains dan teknologi dan keunggulan kualitas sumber daya manusia(SDM).

Selain itu, hal penting yang harus diperhatikan adalah menyiapkan kurikulum yang handal yang berwawasan masa kini dan masa depan. Kurikulum ini diharapkan dapat menciptakan manusia-manusia yang memiliki kemampuan yang berkualitas dan memiliki keterampilan dan kecakapan dalam hidup. Tak boleh dianggap enteng adalah pembangunan sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana merupakan unsur penting yang sangat menunjang bagi kelancaran dan keberhasilan proses pendidikan. Oleh karena itu, sarana dan prasarana akademik mutlak perlu, baik berupa perpustakaan, gedung, pembelajaran, masjid dan lain sebagainya;

Berbenah secara komprehensif harus sampai ke tataran mendekonstruksi metode dan menejemen. Metodologi dan manjemen yang selama ini kita pakai harus dirubah dan dibangun lagi yang baru, yang dapat membawa semangat dan konsep baru sehingga menghasilkan tujuan yang diinginkan sesuai dengan tuntutan modern.

Dilansir oleh situs data.acehbaratkab.go.id tentang data statistik pondok pesantren yang berada di kabupaten Aceh Barat bahwa ada sekitar 37 pondok pesantren dengan 5.069 santri mukim dan 1.260 santri tidak mukim. Jika dibandingkan dengan data di beberapa kabupaten lainnya, kabupaten Aceh Barat masih perlu melakukan pembenahan khususnya di bidang pendidikan Islam. Pengembangan pendidikan dayah atau pondok pesantren perlu digalakkan lebih intens lagi. “Sangat banyak orang yang mengetahui sejarah, namun sangat sedikit pelaku sejarah.” Begitu petuah Ustaz Muzakir kepada T. Alaiddin alias Haji Tito saat melakukan silaturahmi di kesempatan terdahulu.

Mulai terlihat banyak pegiat-pegiat pendidikan Islam yang ingin membesarkan Islam melalui pendidikan dayahnya. Di antaranya adalah adanya beberapa pendirian yayasan dan lembaga pendidikan berbasis Islam, kedayahan dan kemodernan. Seperti Dayah Ruhul Qur’ani, MAN 1 Boarding, SMA Al Azhar, MA ZUDI dan lain sebagainya. “Kita hadir agar bersanding, melengkapi kekosongan, bukan malah bertanding dan menjatuhkan sesama. Pendidikan Islam di Aceh Barat akan menjadi semakin baik dan bernash, jika seluruh elemen masyarakat mendukung pembangunan dan kemajuan sistem pendidikan dayah yang humanis, modern dan terpadu,” ungkap Kamil, salah satu Pimpinan Dayah di Aceh Barat.

Memperhatikan ajaran islam, jelas menunjukkan bahwa adanya hubungan organik antara ilmu dan iman. Hubungan tersebut tercatat dalam sejarah dengan kegemilangan islam yang dapat membangun peradaban dalam arti yang ril dan berdimensi universal. Universalitas ini tidak tercapai kecuali dengan adanya jiwa-jiwa kosmopolit muslim sejati yang memperkokoh universalitas Islam. Meliputi di dalamnya sejarah, filsafat, sains, akidah, tasauf dan tradisi keilmuan Islam lainnya. Meminjam istilah dari Nurcholish Madjid yaitu santri yang canggih. Santri bersikap egaliter, terbuka, kosmopolit, dan demokratis.

Bangunan sinergi antara Ulama dan Umara kian terlihat semakin jelas dengan berdirinya madrasah dan dayah. Kebijakan Umara dalam meningkatkan mutu pendidikan agama di negeri tanah rencong akan memberikan dampak jangka panjang bagi pembinaan karakter generasi muda ke depan. Dukungan moril dari masyarakat sangat diharapkan agar spirit pembangunan manusia yang dianut oleh umara tersebut kekal dan berkelanjutan. Sehingga generasi penerus tidak menjadi lemah seperti yang dikhawatirkan di dalam Al Quran QS. An-Nisa: 9. Tabik.

Bagikan :

Artikel Lainnya

DR. AMRI FATMI MOTIVASI SANTRI R...
Meulaboh – Dr. Amri Fatmi, Lc. MA memberi tausiah inspiratif k...
Santri Ruhul Qurani Dominasi Fin...
Meulaboh – Siswa Madrasah Tsanawiyah (Mts) dan Madrasah Aliyah...
Santri RQ Raih Juara 3 Lomba Tah...
Meulaboh – Santriwati Dayah Ruhul Qurani tingkat Tsanawiyah be...
Perayaan HUT RI di Ruhul Qurani:...
Meulaboh – Pada 17 Agustus 2023 kemarin, Dayah Ruhul Qurani (R...
Satriwati Ruhul Qurani Raih Pera...
Meulaboh – Santriwati Dayah Ruhul Qurani bernama Iqlima berhas...
SANTRI RQ RAIH EMAS PADA TURNAME...
Meulaboh – Santriwati Dayah Ruhul Qurani (RQ) Meulaboh berhasi...
Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi Dayah Hanya Dalam Genggaman
Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi Dayah Hanya Dalam Genggaman